Pages

Thursday, November 18, 2010

Marah

Kemarin saya mendapat email dari teman saya. Begini bunyinya :
Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya, "Mengapa ketika seseorang dalam keadaan marah ia akan berbicara dengan suara kuat atau berteriak?

Seorang murid setelah berpikir cukup lama mengangkat tangan dan menjawab; "Karena saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran, karena itu ia lalu berteriak. "
Sang guru balik bertanya, "Tapi.....lawan bicaranya justru berada disampingnya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tak dapat berbicara secara halus?"
Sang guru kemudian melanjutkan, "Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan, jarak antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh walau secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus berteriak.
Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi.

Sang guru masih melanjutkan, "Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh hati atau saling mencintai? Mereka tak perlu berteriak, mereka hanya berbicara dengan suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan begitu kecil.
Mengapa demikian? Karena hati mereka begitu dekat, hati mereka tak berjarak.

Jadi setelah baca email itu saya jadi sadar... iya yah permasalahannya bukanlah kedekatan fisik tapi kedekatan hati

No comments:

Post a Comment