Pages

Friday, April 24, 2009

Belajar Dari Tukang Air

Ketika aku sedang duduk diteras depan rumah temenku, kulihat seorang tukang air berhenti depan rumah temenku sambil mengusap wajahnya yang berkeringatan.
Pasti dia capek banget panas matahari keliling sambil mendorong gerobak airnya.

"Pak, suka dukanya jadi tukang air apa?"
" Sukanya banyak neng.....tapi kalo dukanya, kalo ada orang yang minta tambahan air sama saya. Saya sudah bilang iya. Ternyata sampai di hidran airnya habis. Saya malu, saya sedih, mikirin orang yang minta air tadi sudah menunggu saya. Saya malu sudah melanggar janji."

Mendengar itu, aku langsung mendongakkan kepala menahan haru.
Maha besa Engkau ya Allah, kau cambuk aku dengan segala kesombonganku melalui orang yang sangat sederhana ini.

No comments:

Post a Comment