Pages

Friday, October 17, 2008

Siang tadi habis sholat jumat aku makan di warung dekat masjid. Karena barengan dg jamaah lain, maka warung yang sebenarnya lumayan besar tsb jadi serasa sempit.
Gak lama kemudian duduk orang disebelahku, berhimpitan banget sampe lengan kananku deket dengan lengan dia.

“Keringan aja nih, gak pake sayur?” Tanya temannya dari seberang meja ke orang yang duduk disebelahku.
“Gak suka sayur” jawab orang disebelahku.
Aku yang tadinya gak peduli jadi panas mendengar jawaban dia. Aku penasaran apa sih yang dia makan. Ternyata hanya nasi, sambal, telur dadar, dan kerupuk. Bener-bener anti sayur nih orang.
Sedangkan aku makan pake tumis kacang panjang, sayur bening bayam & jagung manis semangkok terpisah, ikan kembung & tempe.
Iya…. aku makan 2 macam sayur siang itu. Bisa jadi yang aku makan harganya gak jauh beda dengan yang dia makan. Tapi ini bukan membicarakan soal mahal atau murah, tetapi mental yang antisayur.
Aku perhatikan kulit tangannya .... kering & kusut, jauh dibanding kulitku.
Padahal sepertinya umur dia masih lebih muda dibanding aku.
Aku kasihan atas sikapnya yang memusuhi sayur. Sekaligus juga aku bersyukur bahwa Tuhan telah memberikan aku nafsu makan yang tinggi sehingga aku suka sayur apapun.




Sumber : Wahyudi Irianto (sohib lama yang minta dipostingin kejadiaannya)

1 comment: