Tuesday, October 2, 2012
Jangan Menyepelekan Impian
Sehari setelah Hari Raya Idul fitri seorang teman saya menelepon. "Sri, aku mau cerita," begitu katanya.
Ia mengatakan bahwa ia baru saja belajar dari putrinya yang sudah remaja.
Putrinya bilang padanya kalau ia ingin menjadi model terkenal yang professional dan bisa mendunia.
Teman saya itu hanya tersenyum mendengar apa kata putrinya. Dia cuma bilang pada putrinya itu,"Nak, jangan bermimpi terlalu muluk, belajar saja yang betul."
"Tapi Sri, percaya nggak?" lanjut teman saya di telepon."Malam hari itu saya membuka sebuah buku, ya semacam renungan sebelum tidurlah. Eh, dalam salah satu lembarannya tertulis : Jangan pernah menertawakan impian seseorang, karena seseorang yang berani memiliki impian adalah seseorang yang jiwanya kaya".
Aduuuh Sri.... saya rasanya menyesal karena bersikap tidak serius pada impian anak saya. Ternyata jiwanya lebih berani dan lebih kaya dari pada saya."
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
bagus banget artikelnya.... semangat ngeblog. salam dari Mas GunKlaten
ReplyDeletemakasiiih, semangat!!!
DeleteKalau suatu saat anda bermimpi, jangan menarik selimut dan tidur lagi meneruskan mimpi itu, tapi bergegaslah bangun dan berjuang untuk wujudkan mimpi itu menjadi nyata
ReplyDeleteMohon ijin, Jendral. Ipda Katarina asal Metan ingin berkomentar. Sebagai seorang ibu sudah seharusnya selalu mendukung cita cita seorang anak,
ReplyDeletesehing dicita-citakan dapat tercapai dan terwujud