Pages

Friday, March 12, 2010

Anda pernah dikirimi puisi?

Pernah dapet kiriman puisi gak? Nggak ngebayang ya dari jaman dulu saya tuh suka beranggapan kalau puisi itu ya nggak gua banget gitu lho.

Nah, waktu SMA dulu saya punya satu sahabat yang pernah ngirimin foto Gunung Bromo. Kalau nggak salah namanya Setyo. Sayangnya foto itu hilang entah keselip dimana, mungkin ketumpuk dengan barang tua dan masuk gudang.
Saya ingat lagi foto itu karena beberapa waktu yang lalu ada seorang sahabat yang mengirim email pada saya. Isinya sebuah gambar yang mengingatkan saya pada foto Bromo itu.
Bedanya di tengah tengah laut ada gunung kecil, dan pada gambar itu ada sebuah perahu kecil. Dan dibawah gambar itu ada sebuah puisi.
Begini bunyinya,”Anda adalah perahu kokoh yang sanggup menahan beban. Terbuat dari kayu terbaik dengan layar gagah menentang angin. Kesejatian anda adalah berlayar mengarungi samudera dan menembus badai. Sehebat apapun perahu diciptakan, tak ada gunanya bila hanya tertambat di dermaga. Dermaga adalah masa lalu. Jangan biarkan masa lalu menambat kita disitu. Berlayarlah dan bekerjalah. Yang memisahkan perahu dengan pantai harapan adalah topan badai, gelombang dan batu karang. Itu adalah masalah-masalah yang menantang. Ingat, hakikat perahu adalah berlayar menembus segala rintangan. Dan hakikat diri kita adalah berkarya menemukan kebahagiaan yang mungkin sekali ada di hari ini.

3 comments:

  1. Sangat sulit untuk mengendalikan perasaan ketika sebuah puisi melayang ke mailbox. Dan sungguh ini adalah kejadian yg tak pernah terduga ketika membaca makna dari puisi itu bahwa seseorang telah patah hati ketika cinta bertepuk sebelah tangan. Siapa salah ketika seseorang ternyata telah mempunyai penggemar sedangkan orang itu tidak mengetahuinya....

    ReplyDelete
  2. puisi hanya luapan perasaan spontan.. bisa muncul saat sang empu-nya dalam keadaan ekstasi yang dia rasakan saat itu.. karena sesungguhnya
    Apa yang dirasakan tak bisa dikatakan..
    kata adalah indera ragawi.. rasa bukanlah indera, tapi (ruhani) yang punya otoritas untuk fasilitasi keadaan diluar (ragawi) dengan ruhaniahnya (pun sebaliknya)..
    BARANGKALI..

    ReplyDelete